Tuesday, June 5, 2007

Cara meninggikan badan?


Assalamua’laikum Wr Wb Dok
,
  1. apa benar kalau waktu menstruasi kita tidak boleh tidur di siang hari? Karna menurut orang tua saya kalu tidur siang hari menyebabkan wajah menjadi bernoda atau kelopak bawah mata menjadi hitam dalam jangka waktu yang lama dan bagaimana menghilangkan telapk mata yang bagian bawah hitam?
  2. Oh ya dok, teman saya punya masalah dengan pertumbuhan badannya, dia berusia 17 tahun tapi tinggi badannya hanya 145cm, dia ingin mencoba memakai obat-obatan untuk meninggikan badannya tapi dia ngga berani, takut efek sampingnya. Padahal dia sudah minum susu dan berolahraga setiap hari tapi ngga ada hasilnya. Yang ingin saya tanyakan : Apakah baik menggunakan obat-obatan untuk meninggikan badan? Kalau tidak baik, apakah ada cara meninggikan badan kalau bisa dengan cepat dan tanpa efek samping? Terima kasih Dokter!
Wassalamu’alaikum Wr Wb
Eka D – Jawa Timur

Wa’alaikumsalam Eka,
  1. Secara medis tidur siang hari pada waktu menstruasi tidak menyebabkan wajah menjadi bernoda atau kelopak mata bawah menjadi hitam dalam jangka waktu yang lama. Kalaupun Eka memiliki kelopak bawah hitam mungkin itu merupakan ciri khas atau ada penyebab lain. Untuk menghilangkannya coba gunakan kosmetika yang bisa menghilangkan atau menyamarkan kelopak mata bawah yang hitam.
  2. Teman Eka berumur 17 tahun dan tinggi badan 145 cm, termasuk pendek ya. Pada umur 17 tahun, sebenarnya pertumbuhan tinggi masih berlangsung, kecuali jika ada gangguan tertentu yang menghambat pertumbuhan normal. Ada banyak sekali kemungkinan yang bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan, antara lain adalah: Kekurangan gizi dan ketidakseimbangan antara diet kalori dan protein. Malnutrisi adalah penyebab paling sering kegagalan pertumbuhan di dunia, terutama disebabkan oleh kurangnya protein dan zat gizi lain yang penting bagi tubuh. Penyakit sistemik. Gangguan fungsi atau penyakit pada organ-organ tertentu bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan, misalnya masalah pada usus bisa menyebabkan berkurangnya penyerapan zat gizi ke dalam darah sehingga tubuh kekurangan nutrisi yang penting untuk proses pertumbuhan. Penyakit ginjal, jantung dan paru cendrung mengakibatkan kurangnya intake protein dari darah kedalam jaringan dan berkurangnya pembuangan zat-zat yang tidak berguna dalam tubuh. Diabetes pada anak-anak juga bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan. Penyakit dan stress yang berat .Bentuk dan pertumbuhan tulang dan tulang rawan yang abnormal (skeletal dysplasia, chondrodystrophy). Pada orang dengan gangguan ini postur terlihat pendek, proporsi tubuh tidak proporsional tapi inteligensi normal.Penundaan pertumbuhan. Seseorang dengan gangguan ini terlihat kecil dibanding anak seusianya tapi pertumbuhan rata-rata normal, mencapai pubertas terlambat, namun pada suatu saat dia bisa mencapai tinggi rata-rata temannya. Biasanya salah satu atau kedua orangtua dulu juga mengalami hal yang sama.Faktor genetik. Biasanya mencapai pubertas pada umur rata-rata, tapi dia hanya mencapai tinggi badan yang sama dengan orangtuanya.Gangguan hormone, kelainan khromosom dan lain-lain. Pada keadaan ini selain terjadi gangguan pertumbuhan, juga bisa terlihat atau ditemukan adanya kelainan-kelainan tertentu pada tubuhnya. Untuk pertanyaan Eka apakah obat-obatan peninggi badan itu aman dan apa obat yang paling baik dikonsumsi, jawabannya adalah tergantung dari penyebab dari gangguan pertumbuhan tinggi itu sendiri. Yang paling penting adalah mengenal terlebih dahulu penyebab gangguannya dan mengatasi gangguan tersebut sesuai dengan penyebabnya. Sebaiknya Eka menyarankan temannya berkonsultasi ke dokter, agar dilakukan beberapa pemeriksaan untuk mengetahui penyebab gangguan pertumbuhannya. Jika penyebabnya masalah nutrisi, diet yang seimbang bisa jadi solusi, tapi kalau gangguan hormon pertumbuhan yang jadi penyebab, diet dan olahraga saja tidak mencukupi harus dengan obat-obatan penambah hormone, dan seterusnya. Yang paling penting dari semua itu adalah membangun kepercayaan diri, toh kemuliaan kita tidak hanya diukur dari bentuk fisik, iya kan?! Wallahu a’lam!

No comments: